Fabio Capello: De Bruyne–McTominay di Napoli Mirip Gerrard–Lampard
kekalahan dalam lima pertandingan terakhir menyalakan alarm. Di Liga Champions, tim Antonio Conte
dibantai PSV Eindhoven 2-6. Di tengah sorotan, Fabio Capello menilai ada problem
struktural di lini tengah, khususnya koeksistensi Kevin De Bruyne dan Scott McTominay.
Skema Conte dan Beban Keseimbangan
Conte kerap memakai 4-1-4-1 demi memuat De Bruyne, McTominay, Frank Anguissa,
dan Stanislav Lobotka secara bersamaan. Skema ini efektif saat semua fit. Ketika
Lobotka dan poros lainnya absen, keseimbangan tergerus: rest defense melemah, jarak antarlini
melar, dan transisi bertahan bocor.
Baca Juga : Erick Thohir: Pencarian Pelatih Timnas Tersendat, Bullying Medsos Jadi Batu Sandungan
Capello: “Ini Mengingatkan Saya pada Gerrard–Lampard”
“Absennya Hojlund, Rrahmani, dan Lobotka itu berat. Tapi bukan satu-satunya masalah Conte.
Fase pertahanan Napoli membuat kesalahan yang musim lalu tidak terjadi. Mereka juga perlu memilih dengan jelas
antara Milinkovic-Savic atau Meret.Di lini tengah, semakin lama saya merasa koeksistensi De Bruyne dan McTominay sulit. Itu mengingatkan saya pada
Gerrard dan Lampard: dua pemain nomor satu yang perannya saling bertabrakan.”
Masalah Utama Versi Capello
- Fase bertahan rapuh: kesalahan elementer saat melawan PSV.
- Poros hilang: tanpa Lobotka, sirkulasi dan penyeimbang terganggu.
- Koeksistensi De Bruyne–McTominay: tumpang tindih peran, mengganggu struktur.
- Rotasi kiper: perlu kejelasan antara Vanja Milinkovic-Savic atau Alex Meret.
Di Mana De Bruyne dan McTominay Berbenturan?
- Ruang dan tugas progresi: De Bruyne butuh kebebasan di half-space kanan; McTominay juga kerap
menyerang ruang yang sama untuk masuk kotak. - Tekanan transisi: keduanya bukan holding 6 murni; tanpa jangkar ideal, lini belakang terekspos.
- Trigger pressing: ambiguitas pemicu tekan membuat blok menengah Napoli mudah dipatahkan.
Penyesuaian Taktis yang Masuk Akal
- Ubah basis ke 3-2-4-1 saat build-up: tambah satu bek jadi cover, Lobotka/Anguissa duet
di double pivot, bebaskan De Bruyne di koridor kanan, McTominay serbu area 14–16 meter. - Definisikan peran “late runner” khusus McTominay, batasi overlap ruang De Bruyne di zona ½ kanan.
- Stabilkan kiper utama: konsistensi komunikasi garis belakang lebih penting daripada rotasi mingguan.
- Rotasi beban saat absensi poros: prioritaskan kontrol (positional) ketimbang vertikalitas berlebihan.
Agenda Berikut: Inter di Depan Mata
Napoli tak punya banyak waktu untuk meratap. Inter Milan sudah menanti pada Sabtu (25/10) 23.00 WIB.
Laga ini menjadi uji stres atas penyesuaian taktis Conte, terutama pada rest defense dan
kejelasan peran di lini tengah.
Kunci vs Inter
- Kontrol koridor tengah dengan jangkar yang jelas dan jarak antarlini pendek.
- Manajemen transisi menghadapi progresi Inter dari sayap ke half-space.
- Efektivitas peluang: konversi cepat untuk menghindari game-state negatif.
