Luciano Spalletti Resmi Latih Juventus: Janji ke Napoli Kini Jadi Bumerang
Juventus Resmi Pecat Igor Tudor
Pergeseran ini dimulai setelah Juventus memutuskan kerja sama dengan Igor Tudor. Tudor dianggap gagal total menjaga laju tim di awal musim. Dalam enam pertandingan terakhirnya, Juventus tidak merasakan kemenangan sekali pun.
Kekalahan dari Lazio dengan skor 0-1 jadi titik pecahnya. Manajemen tidak mau ambil risiko lebih jauh. Target Juventus musim ini jelas: jangan sampai keluar dari empat besar dan jangan sampai gagal aman di jalur Liga Champions.
Catatan Akhir Era Tudor
- Tanpa kemenangan di enam laga terakhir.
- Gagal mengangkat performa tim setelah awal musim sempat menjanjikan.
- Kekalahan dari Lazio jadi pemicu keputusan cepat manajemen.
Secara praktis: Juventus ingin kestabilan, bukan eksperimen. Dan buat mereka, Spalletti bukan eksperimen. Dia adalah nama besar yang sudah membuktikan diri membawa Napoli juara Italia.
Kontrak Spalletti di Juventus: Durasi dan Target
Spalletti menandatangani kontrak jangka pendek di Juventus. Durasi awalnya hanya sampai akhir musim berjalan. Tapi bukan kontrak senyum-senyum. Ada klausul yang sangat jelas: bila Juventus finis di empat besar Serie A, kontrak otomatis bisa diperpanjang satu musim lagi.
Jadi posisinya begini. Juventus tidak mau janji manis jangka panjang. Mereka mau bukti cepat. Spalletti tahu itu. Dan dia menerimanya.
Isi Kesepakatan Kerja (Garis Besar)
- Durasi awal: sampai akhir musim.
- Opsi perpanjangan: plus 1 tahun jika Juventus tembus empat besar.
- Fokus utama: stabilitas hasil dan tiket Liga Champions.
Deal semacam ini sebenarnya khas klub besar yang sedang panik tapi masih gengsi. Mereka mau pelatih yang sudah terbukti, tapi tidak mau dikunci kontrak jangka panjang yang mahal kalau ternyata gagal.
Masalahnya: Fans Napoli Merasa Dikhianati
Reaksi Napoli? Sudah bisa ditebak. Mereka tidak anggap ini sekadar kepindahan pelatih biasa.
Spalletti dan Napoli punya catatan sejarah besar. Dia adalah sosok yang mengakhiri penantian panjang klub kota Naples dengan meraih Scudetto pada 2023. Gelar itu bukan gelar kecil. Itu hampir semacam agama di kota itu.
Setelah gelar itu, Spalletti mundur. Hubungannya dengan presiden klub, Aurelio De Laurentiis, disebut retak. Saat itu Spalletti menyampaikan bahwa ia tidak berencana langsung kembali melatih klub Italia lain. Bahasa kasarnya: selesai di Napoli, selesai di Serie A (untuk sementara).
Nah, body language itu dibaca fans sebagai janji emosional. Janji kesetiaan. Janji bahwa Napoli bukan batu loncatan.
Baca Juga : Skandal Naturalisasi Malaysia: 7 Pemain Diskors Setahun, Muncul Kekhawatiran Karier Hancur Total
Spalletti: “Bukan Ingkar Janji, Kalian Salah Tangkap”
Spalletti sendiri coba menjelaskan posisinya. Intinya: menurut dia, ucapannya waktu itu konteksnya terbatas pada musim 2022/2023, bukan sumpah seumur hidup.
Ia menyebut bahwa saat meninggalkan Napoli, dia memang tidak berniat langsung lompat ke klub Italia lainnya. Dia bahkan mengaku sudah bicara pada presiden Napoli bahwa dirinya ingin keluar tanpa langsung pindah ke klub rival. Menurutnya, itu sudah dia lakukan.
Jadi Spalletti merasa tidak membohongi siapa pun. Dari sudut pandangnya, dua tahun sudah lewat, situasi sudah berubah, tawaran Juventus bukan tawaran kecil, dan dia tidak wajib pensiun hanya demi menjaga perasaan romantis suporter Napoli.
Terjemahan kasarnya: ini bisnis, bukan drama telenovela.
Risiko Buat Spalletti Sendiri
Masuk Juventus bukan tiket liburan. Spalletti akan langsung hidup di bawah tekanan gila:
Tekanan yang Menunggu Spalletti di Turin
- Wajib langsung kasih hasil. Tidak ada masa adaptasi panjang.
- Ruang ganti Juventus bukan ruang ganti yang gampang. Ego besar di mana-mana.
- Suporter Napoli akan mendesis tiap kali namanya disebut. Setiap kali Juventus lawan Napoli, narasinya bukan hanya soal poin. Ini personal.
Buat Juventus, penunjukan ini dipasang sebagai manuver serius: mereka mau pelatih yang paham taktik, paham ruang ganti, paham tekanan, dan terbukti bisa meramu skuad untuk jadi mesin hasil cepat. Spalletti memenuhi semua checklist itu.
Buat Napoli, ini pengingat yang pahit: tidak ada loyalitas abadi di sepak bola modern, bahkan dengan pelatih yang memberi trofi terbesar dalam puluhan tahun terakhir.
Dan buat Spalletti, inilah titik yang akan menentukan label akhir kariernya di Serie A. Pahlawan kota Napoli yang bawa Scudetto, atau pengkhianat yang berujung jadi simbol Juventus. Ya, sepak bola Italia memang penuh drama.
