Dewa United 1-1 Phnom Penh Crown: Debut Liga Challenge Asia Tersendat, Dua Bek Cedera
imbang 1-1 melawan Phnom Penh Crown di Stadion Indomilk Arena, Tangerang,
Minggu (26/10/2025) malam. Gol Egy Maulana Vikri pada menit ke-71 langsung dibalas
Moses Dyer lima menit berselang melalui skema bola mati, memaksa “Banten Warriors”
berbagi angka pada debut kontinentalnya.
Ringkasan Laga
- Skor akhir: Dewa United 1-1 Phnom Penh Crown
- Pencetak gol: Egy Maulana Vikri 71′ | Moses Dyer 76′
- Kartu merah: Devit Yen (Crown) 66′
- Venue: Indomilk Arena, Tangerang
Babak Kedua Menentukan, Efektivitas Masih Tumpul
Dewa United menguasai ritme dan membukukan lebih banyak peluang, termasuk heading Septian Bagaskara
yang mudah diamankan kiper Um Vichet. Ironisnya, Crown yang bermain dengan 10 orang
justru efisien: gol Dyer lahir dari satu-satunya peluang mereka di babak kedua. Secara total, tim tamu hanya dua kali
menembak tepat sasaran sepanjang laga.
Baca Juga : Dewa United Ditahan Phnom Penh Crown 1-1: Debut AFC Challenge League Tersendat
Tren Nirmenang Menular, Problem Start Lambat
Hasil ini memperpanjang tren nirmenang domestik Dewa sejak akhir September ke panggung Asia.
Secara pola, Dewa sering gagal menang ketika tidak mencetak gol di babak pertama.
Musim ini, tujuh laga tanpa gol sebelum jeda berbuah lima kekalahan dan dua hasil imbang.
Sementara tiga kemenangan awal musim selalu diawali keunggulan sebelum turun minum. Pola lain yang berulang:
Dewa belum pernah mencetak lebih dari satu gol pada babak kedua bila memasuki jeda dengan skor 0-0.
Cedera Menggerus Kedalaman Skuad
Selain kehilangan dua poin, Dewa juga dirugikan oleh cedera Altariq Ballah dan
Wahyu Prasetyo pada pertengahan babak kedua. Sebelumnya, dua amunisi ofensif
Alex Martins dan Taisei Marukawa sudah lebih dahulu menepi. Tanpa keduanya,
kombinasi Privat Mbarga dan Stefano Lilipaly sejak sepak mula tidak memberi
dampak langsung pada papan skor. Masuknya Septian Bagaskara dan Rafael Struick
pun belum sanggup mengubah kualitas ancaman di area kotak 16 lawan.
Kutipan Jan Olde Riekerink
“Kami menciptakan lebih banyak peluang dan bermain lebih baik. Seharusnya kami bisa menang tiga-empat gol.”
Analisis: Aliran Bola & Tanpa Target Man
Riekerink mencoba variasi progresi: dari kombinasi one-two di sepertiga akhir, hingga
direct pass dari zona pertahanan ke celah antarlini Crown. Tanpa penyerang berpostur tinggi
yang dominan duel udara, opsi direct kerap buntu. Aliran bola progresif yang cenderung lambat membuat
Crown lebih mudah menutup kanal umpan.
Sorotan Taktis
- Set-piece defending: gol balasan Crown lahir dari situasi bola mati yang semestinya bisa diantisipasi.
- Tempo progresi: sirkulasi lambat memberi waktu lawan menyusun blok bertahan rapat.
- Rotasi lini depan: tanpa Alex dan Marukawa, variasi ancaman sayap dan half-space menurun.
Komentar Phnom Penh Crown & Kontroversi Kartu Merah
Pelatih Crown Oleg Starynskyi memuji semangat juang timnya yang tetap
memetik poin saat bermain dengan 10 orang. Ia menilai kartu merah Devit Yen terlalu keras,
meski mengakui tangan pemainnya mengenai kepala Egy, dan menyebut tidak ada intensi merugikan lawan.
Dampak Grup & Laga Berikutnya
Pada laga lain, Tainan City (Taiwan) menumbangkan Shan United (Myanmar) 2-1
dan untuk sementara memimpin Grup E. Dewa United akan menantang Tainan pada
Rabu (29/10/2025), diikuti matchday ketiga pada 1 November. Dengan kondisi
injury list yang menumpuk, pemulihan pemain dan efisiensi peluang menjadi kunci menjaga asa lolos fase gugur.
| Tim | Matchday 1 | Keterangan |
|---|---|---|
| Tainan City | Menang 2-1 vs Shan United | Puncak sementara |
| Dewa United | Imbang 1-1 vs Phnom Penh Crown | Poin 1 |
| Phnom Penh Crown | Imbang 1-1 vs Dewa United | Poin 1 |
| Shan United | Kalah 1-2 vs Tainan City | Juru kunci |
Agenda Dewa United (Grup E)
- MD2: vs Tainan City, Rabu (29/10/2025)
- MD3: 1 November 2025
FAQ
Mengapa Dewa kesulitan menuntaskan peluang di babak kedua?
Tempo progresi yang lambat, ketidakhadiran penyerang target, dan eksekusi bola mati lawan yang efektif membuat keunggulan tipis mudah hilang.
Seberapa serius dampak cedera bek sayap?
Dengan jadwal MD2 dan MD3 berdekatan, absennya Altariq Ballah dan Wahyu Prasetyo mengurangi fleksibilitas sayap dan kualitas overlap/transisi.
Apa yang perlu dibenahi jelang Tainan City?
Perbaikan set-piece defending, percepatan sirkulasi antarlini, dan peningkatan kualitas akhir menjadi tiga fokus utama.
