FIFA Dan UEFA Kasih Zlatan Ibrahimovic Hukuman Berat – Zlatan Ibrahimovic kembali didera soal. Pemain 39 tahun itu disampaikan punyai saham di perusahaan judi, yang mana tidak diperbolehkan oleh FIFA dan UEFA, dan sekarang terancam hukuman berat.
Dikabarkan harian Swedia, Aftonbladet dan Sportbladet, dan diambil Football Italia, Rabu (14/4/2021), Ibrahimovic rupanya memiliki 10 prosen saham di Gameday Kelompok PLC, sebagai pemegang saham tunggal situs taruhan Bethard.com.
Pemilikan ini dicapai Ibrahimovic lewat perusahaan saham kombinasi namanya Unknown AB. CEO Bethard, Erik Skarp, pun sudah memvalidasi soal itu.
Timbulnya laporan ini terang menyebabkan masalah. Dikarenakan, FIFA dan UEFA larang orang pemain aktif kerjakan taruhan dalam kompetisi sepakbola, apa lagi punyai keterkaitan keuangan pada suatu perusahaan taruhan.
Menurut asas FIFA artikel 26, kalau ketentuan itu dilanggar, karena itu si pemain dapat terancam denda sekurang-kurangnya 100 ribu Franc Swiss (sejumlah Rp 1,58 miliar) dan larangan bermain maksimum 3 tahun di semuanya gelaran, baik tingkat club atau tim nasional.
Bila sampai hukuman ini berlaku untuk Ibrahimovic, karena itu AC Milan dan Tim nasional Swedia akan terkena getahnya. Ibrahimovic terancam juga didesak menggantung sepatu.
Rossoneri barangkali dapat ambil pilihan untuk melepaskannya, ingat kontraknya akan habis Juni kelak. Namun imbas soal ini untuk Swedia jelas makin besar.
Karena Ibrahimovic barusan datang dari zaman pensiunnya di tim nasional, juga menyumbangkan 2 assist dalam dua pertandingan. Bila dia mesti mangkir kembali, karena itu pelatih Janne Andersson mesti mengganti ide yang udah diatur.
Sampai kini, Milan belum memberi pengakuan apa saja. Sementara Perikatan Sepakbola Swedia (SvFF) mengatakan belum bicara dengan Ibrahimovic.
“Kami belum merundingkan soal ini dengan Zlatan. Saya gak pikir perihal ancaman yang barangkali dikasihkan, namun saya mengharapkan ketetapan dari FIFA berkaitan ketetapan ini, sebab ada ambiguitas dalam interpretasi peraturannya,” papar Sekretaris Jenderal SvFF, Hakan Sjostrand.