Pep Guardiola Akui Kesalahan Usai Manchester City Kalah Beruntun: “Pemain Saya Tidak Pernah Salah”
Pep Guardiola Akui Kesalahan Usai Manchester City – Tekanan makin besar menghampiri Manchester City setelah dua kekalahan beruntun di Liga Inggris dan Liga Champions. Namun, Pep Guardiola memilih mengambil seluruh tanggung jawab. Baginya, bukan para pemain yang bermasalah — tetapi dirinya.
City Terpeleset Setelah Jeda Internasional
Manchester City kini duduk di posisi ketiga klasemen Premier League dengan koleksi 22 poin. Mereka tertinggal satu angka dari Chelsea dan berjarak tujuh angka dari Arsenal yang sedang memimpin klasemen.
Namun tren City belakangan cukup mengkhawatirkan. Setelah jeda internasional November, City kalah dua kali berturut-turut:
- 1–2 vs Newcastle United (Liga Inggris)
- 0–2 vs Bayer Leverkusen (Liga Champions)
Dua hasil itu membuat publik mempertanyakan rotasi, pendekatan, dan intensitas permainan City — sesuatu yang biasanya menjadi kekuatan utama tim Guardiola.
Laga Krusial Kontra Leeds United
City punya kesempatan untuk memperbaiki tren tersebut saat menjamu Leeds United di Etihad Stadium pada Sabtu, 29 November 2025. Di atas kertas, City diunggulkan karena Leeds sedang terpuruk di posisi 18 dan masih berjuang menjauh dari zona degradasi.
Baca Juga : Hansi Flick Semangati Lamine Yamal Usai Dikepung Cucurella: Fokus ke Alaves!
Pep Guardiola: “Yang Salah Itu Saya, Bukan Mereka”
Dalam konferensi pers jelang laga kontra Leeds, Guardiola menolak keras anggapan bahwa para pemainnya tampil buruk atau kehilangan kualitas. Justru, ia menegaskan timnya tetap berada dalam level yang sangat tinggi — dan dua kekalahan terakhir adalah cerminan keputusan keliru yang ia buat sendiri.
“Pendapat saya tentang para pemain tidak berubah. Standar mereka sangat tinggi. Mereka adalah pemain top,” ujar Guardiola di situs resmi Manchester City.
“Yang saya pelajari dari dua pertandingan terakhir adalah… saya yang membuat kesalahan.”
Guardiola memang melakukan rotasi cukup ekstrem pada dua laga sebelumnya. Beberapa pemain inti diistirahatkan, formasi diubah, dan ritme permainan City terlihat biasa saja — sesuatu yang jarang terjadi selama era Pep.
Ia kemudian menjelaskan apa yang dibutuhkan City untuk kembali ke jalur kemenangan:
“[Kami butuh] tindakan yang baik, melakukan hal-hal sederhana, menyerang, mencetak gol. Dan saat bertahan, kami harus lebih agresif memenangkan duel serta menjaga fokus.”
Apakah City Mulai Kehabisan Bensin?
Pertanyaan besar mulai muncul: apakah City sedang memasuki fase penurunan performa? Beberapa faktor membuat situasi ini menarik dibahas:
- Jadwal padat membuat rotasi sulit dihindari.
- Cederanya beberapa pemain inti memengaruhi stabilitas tim.
- Adaptasi taktik baru yang selalu dicoba Guardiola bisa berdampak negatif dalam jangka pendek.
Namun jika ada satu pelatih yang paling sering membalikkan keadaan dalam hitungan pekan, itu adalah Guardiola. Musim-musim sebelumnya membuktikan bahwa City sering kesulitan di awal musim, lalu meledak di paruh kedua.
Tekanan Mulai Meningkat, Tapi Pep Tetap Tenang
Walaupun City masih tertinggal, Guardiola terlihat jauh dari panik. Ia tetap percaya penuh pada skuadnya yang berisi nama-nama besar seperti Erling Haaland, Kevin De Bruyne, Rodri, dan Phil Foden.
Ia juga memahami bahwa kekalahan adalah bagian dari proses. Yang terpenting adalah bagaimana City bereaksi di pertandingan berikutnya — dan duel melawan Leeds bisa menjadi titik balik musim mereka.
“Kami akan bangkit,” begitu keyakinan Guardiola yang diulangnya beberapa kali.
