Oce Madril Mencurigakan Prinsip Antikorpsi – Ketua Pusat Tinjauan Antikorupsi Fakultas Hukum Kampus Gadjah Mada (Pukat UGM) Oce Madril mencurigakan prinsip antikorpsi ke dua pasangan capres serta wapres yg bakal berlaga pada Pemilihan presiden 2019.
Dikarenakan, kata Oce, ke dua pasangan capres-cawapres, ialah Jokowi-Ma’ruf serta Prabowo-Sandiaga dinilai tak punyai prinsip antikorupsi yg kuat dalam misi dan visi mereka.
“Kami mencurigakan prinsip antikorupsi calon presiden serta calon wakil presiden. Kami sedih, kami berduka dalam hari antikorupsi serta di tahun politik ini. Penuturan perihal agenda pemberantasan korupsi itu sangatlah terpinggirkan untuk ke dua calon presiden, baik calon presiden nomer urut 01 atau 02, ” kata Oce kala diskusi berkenaan catatan pelajari pemberantasan korupsi tahun 2018 serta bedah visi misi antikorupsi, di Yogyakarta, Senin (10/12/2018) .
Menurut Oce, pembicaraan yg berlangsung sejauh ini malahan tambah banyak pada perihal yg tak utama, seperti makna politik sontoloyo, genderuwo dan sebagainya.
“Kedua calon presiden ini tak bertanggung-jawab isikan ruang terbuka, area kampanye yg disajikan oleh negara dengan pembicaraan tak strategis untuk bangsa. Satu diantaranya yg kami menganggapnya lewat dari penuturan calon presiden atau team kampanyenya merupakan perihal agenda pemberantasan korupsi, ” ujarnya.
Disamping itu, apabila disaksikan dari visi-misi ke dua capres-cawapres, Oce pun menilainya kedua-duanya tak punyai prinsip yg kuat pada agenda pemberantasan korupsi. Dikarenakan agenda pemberantasan korupsi bukan berubah menjadi agenda prioritas untuk ke dua paslon.
Ia memberi contoh dalam visi-misi pasangan capres-cawapres nomer urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin berjudul ” Menyambung Jalan Pergantian buat Indonesia Maju : Berdaulat, Mandiri, serta Berkepribadian Berdasar pada Gotong Royong ” ada enam agenda pemberantasan korupsi yg di tawarkan.
” Peraturan yg di tawarkan hampir serupa dengan peraturan yg di tawarkan pada 2014. Ini penawaran yg sangatlah normatif, ” pungkasnya.
Satu diantaranya peraturan yg di tawarkan umpamanya berkenaan penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , namun Oce kuatir berkat tidak sempat diuraikan usaha apakah yg dilaksanakan buat mengerjakan penguatan KPK.
Sesaat di team nomer urut 02, Prabowo-Sandi dalam visi-misinya berjudul ” Empat Pilar Mensejahterahkan Indonesia : Sejahterah Berbarengan Prabowo-Sandi ” ada tiga agenda berkenaan pemberantasan korupsi.
Tiga agenda itu salah satunya merupakan menghindar praktek korupsi dalam birokrasi lewat manajemen terbuka serta akuntabel termasuk juga bekerja sama-sama dengan Polisi, KPK, serta Kejaksan ; menghindar praktek korupsi di semua barisan ; serta meningkatkan metode smart goverment buat menambah mutu layanan buat pencegah korupsi.
Dengan cuma tiga agenda itu, menurut Oce, sukar agar dapat menilainya pasangan Prabowo-Sandi serius dalam pemberantasan korupsi.
” Sukar untuk kami buat mengukur keseriusan komitemen pemberantasan korupsi pasangan Prabowo-Sandi, ” kata Oce.
Oleh maka itu, menurutnya, lumrah apabila Pukat mencurigakan prinsip antikorupsi ke dua pasangan capres-cawapres. Selayaknya, kata Oce, sekurang-kurangnya banyak capres-cawapres melihat gosip pemberantasan korupsi yg telah banyak disuarakan warga, umpamanya peraturan perihal korupsi bagian swasta serta banyak petinggi yg punyai harta tak lumrah.
” Kami menunutut banyak capres-cawapres serius dalam membawa agenda pemberantasan korupsi. Banyak calon presiden mesti berani memberitahukan dirinya sendiri jadi panglima pemberantasan korupsi serta menjelaskan bakal pimpin langsung pemberantasan korupsi, ” pungkasnya.